Puisi - Sadar
Gambar : idntimes.com
Kini aku tlah mengerti...
Setelah kudengar dan kuresapi,
setiap pejam yang memalingkan kehangatan tatapmu,
memberiku sedikit waktu,
menemukan sebait pesona indah,
pada sosokmu yang mengagumkan....
Kini aku tlah mengerti...
Setelah kupandang dan kutimang,
setiap hela nafas yang berhembus panjang,
memberi jeda pada ramuan kata,
memberiku sedikit kesempatan,
menemukan sisi lain dari cahaya,
pada hijabmu yang menakjubkan....
Kini aku tlah mengerti...
Bahwa kita tak perlu berpijak terlalu lama,
pada bebatuan tandus,
yang tertanam bising-bising kepanikan,
membawa kita pada nyanyian gamang,
yang membiaskan makna kehadiranmu....
Kini aku tlah mengerti...
Bahwa asa tak boleh mengalah,
pada gendang-gendang kemalasan,
merayu manja merekat pada jiwa yang lelah,
saat kita terjerat asap amnesia,
tentang satu pesan dibalik pohon mangga,
mengabarkan dogeng layu di negeri senja,
ketika langkahmu tiba-tiba terperosok,
terlempar dari serabut benang yang mengikat kesetiaan...
Kini aku tlah mengerti...
Dan kuingin slalu ada,
disetiap kalimat penutup doa-doa suci yang engkau lantunkan,
agar asaku terpaut dengan rasa yang tak pernah padam....
Bacanya dipagi hari jadi makin syahdu ini hehe
BalasHapusSambil minum teh dan menikmati udara pagi yang sejuk Sobat Anggun...hehehe
HapusHuhuy ... suka bacanya terutama bagian terakhir :)
BalasHapusKesetiaan dalam cinta dan doa mba Tuteh.
Hapusapik bait bait pusinya…
BalasHapusthank you for sharing
Your welcome my dear friend :). Thank you for dropping by...
Hapus