Puisi - Gerimis Menjelang Senja
Puisi - Gerimis Menjelang Senja
Sejenak kusapa langit,
awan menggumpal laksana gugusan sutra,
dan senja pun mulai mengintip dibalik angin...
Kusentuh dingin yang merajai separuh kemejamu,
melekat manja pada kulit lengamu yang putih dan lembut,
sesaat ia pun mulai berkilauan,
tak kuasa menyambut cahaya yang mengetuk pintu rumahnya...
Menjelang senja debu-debu tipis itupun mulai menyingkir,
tersapu gerimis yang membasuh wajah jalanan Ibukota,
memaksa purnama tuk bersembunyi di ujung menara...
Lepaslah sudah pening yang menyengat keningku,
larut dalam sesungging senyum yang membelai lamunanku,
ketika aura cantikmu merangkul kesepianku,
setia melukis kehangatan pada kanvas kosong di relung hatiku,
Hasratmu membuatku terpana,
tekadmu membuatku terpesona,
semangatmu membuatku tergoda,
terus memaksa lidahku tuk berbisik mesra,
dan sejujurnya ingin kuberkata,
bahwa aku sudah terlanjur CINTA....
[Sukapura; Senin, 21 Januari 2019; 11:51 WIB]
Baca Juga : PUISI - SELFI
Baca Juga : PUISI - TANIA
Terlanjur cinta ke siapa kang doddy? ckckckkc semangat 45 ahhh jangan galau2 donk hehehe.. btw puisinya bagus2 kang, bisa dijadiin satu buku tuh kang doddy heheee
BalasHapusHemm...kira-kira cinta ke siapa ya teh Vika? Hehehehe...
HapusIya teh, semangat dan sukses selalu juga untuk teh Vika :)
Coba di bikin versi suaranya, Mas. Bagus sepertinya :)
BalasHapusHahaha...puisinya sih bagus, tapi suara saya yang kurang bagus Sobat Andi Nugraha...ckckckck
HapusNaaaah ini diaaaa yang susah Mas Doddy haha. Terlanjur jatuh cinta!
BalasHapusHehehehe...itu dia mba Tuteh. Bingung tapi rindu jadinya...
Hapus